Pemimpin (Leadership)
BULETIN TEKSTIL.COM/ Jakarta – Korporasi atau Perusahaan sebagai suatu institusi yang dibangun untuk suatu misi atau tugas “berusaha“tertentu dalam aktifitasnya tentu memerlukan kehadiran seorang Pemimpin, mulai dari tingkat yang paling bawah Kepala seksi, Kepala Bagian, Kepala Divisi, Kepala Capang sampai pada jenjang tertinggi menjasi seorang Direktur, Direktur Utama, Komisaris. Komisaris Utama.
Menjadi seorang Pemimpin yang Mumpuni atau Cakap tentu memerlukan persyaratan- persyaratan tertentu, baik yang bersifat Kepribadian, Karakter, maupun Kompetensi dan Keahlian tertentu sehingga memungkinkan yang bersangkutan mempunyai Kesanggupan dan Keakhlian yang cukup dalam memimpin suatu institusi agar Perusahaan berfungsi dan atau beroperasi dengan baik untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan dan atau disyaratkan.
Seorang Pemimpin Usaha – Perusahaan atau Korporasi tentu harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang tidak mudah, disamping berbagai Pendidikan formal, pelatihan, sertifikasi untuk melengkapi dirinya dengan pengetahuan serta keahlian manajerial yang cukup serta yang tak kalah penting adalah pelatihan untuk meningkatkan “ Soft Skill “ sebagai kemampuan yang tidak dapat terlihat tetapi harus dimiliki dan diperlukan untuk mencapai kesuksesan
Sebagai contoh: Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, kejujuran atau integritas dan sebagai nya. *) Putra and Pratiwi (2005-5), atau: Kemampuan seseorang dalam hal personal, sosial, berkomunikasi serta berperilaku, manajemen diri yang mencakup beragam spectrum yang lebih luas seperti kemampuan seseorang akan kesadaran diri, kepercayaan, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, memiliki empati, sikap inisiatif, mampu mengendalikan diri, berani mengambil risiko dan mampu mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik *): Kalus: 2007
Atau Menurut Kaipa dan Milus (2005: 3-6 *) : Soft Skill adalah sebuah kunci untuk meraih atau mencapai kesuksesan, yang termasuk didalam adalah kemampuan memimpin, mengambil keputusan, penyelesaian konfik, kemampuan berkomunikasi, kreatifitas, kemampuan presentasi, sikap kerendahan hati, dan kepercayaan yang dimiliki, kecerdasan dalam emosional, integritas, komitmen serta mampu bekerja sama.
Kemampuan berkomunikasi communication skill
- Pemimpin: Sosok yang bertugas untuk memimpin = Leader
- Kemampuannya untuk “menyampaikan gagasan dan ide nya” kepada kelompok nya untuk mencapai suatu tujuan tertentu
- Agar gagasan dan ide nya “Vision “dapat dipahami maka ia – pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang lengkap, komprehensif tentang gagasan atau ide tersebut
- Pemimpin harus mampu mengawal agar gagasan – Visi – tersebut dilaksanakan, petunjuk, dan arahan yang diperlukan agar pendelegasian berjalan.
- Penguasaan Bahasa yang baik, lugas dan dengan penyampaian yang jernih, mudah dipahami – articulate
Pencetus gagasan = inovatif
- Gagasan dan ide yang baru: Leader can align their team’s effort toward a common goal
- Gagasan baru tersebut harus lebih baik, bermanfaat
- Cara mencapai tujuan yang baru – peluang “Leaders that challenge their team member & push them to develop new skills and perspectives”
- Methode yang baru agar lebih efisien dan efektif
- Memanfaatkan semua sumber daya yang ada (Manusia, Kompetensi – Keahlian & Teknologi)
- Keberanian untuk terus mencoba – bangkit dari kegagalan, Encourage a little; boost confidence and inspired continued effort and growth.
Enggagement others membangun Kerjasama – memberdayakan
- Pemimping mampu membangun “cohesiveness“ dari tim yang dipimpin nya, IA mampu menjadi perekat organisasi – tim nya.
- Kemampuannya untuk memberdayakan tim nya
- Memimpin dalam proses internalisasi Nilai-nilai yang diyakini Bersama
- Keberanian untuk melakukan kebijakan dan tindakan yang drastis demi tujuan dan keberhasilan organisasi – perusahaan.
- Memastikan “ Corrective action – nya “ di tindaklanjuti
PengambiL keputusan – decision makERS
- Pengambilan keputusan yang objektif & terbaik harus dilakukan dengan kajian dan pertimbangan yang matang untuk suatu kebaikan
- Budaya kita yang terbaik adalah keputusan berdasarkan “ musyawarah untuk mufakat “ – mendengarkan masukan dan atau pertimbangan
- Dalam keadaan genting – darurat seorang pemimpin harus dapat mengambil suatu keputusan dengan pertimbangan yang jernih dan objektif
- Tidak ada keputusan yang dapat memuaskan semua pihak, karena itu pemimpin harus mempunyai “ wisdom “
Pemimpin di era digital
Beberapa syarat menjadi pemimpin di era digital :
- Wawasan yang cukup, dalam memanfatkan TI – Digital
- Kemampuan dalam memanfaatkan Tehnologi Informasi untuk mendukung kinerja – Connecting the puzzle, Business process
- Mampu berinteraksi dengan baik dan memanfaatkan kaum Milenial.
Dalam era komunikasi ini seorang eksekutif – pemimpin hanya bisa efektif kalau dia fasih bicara = mempunyai keterampilan berbicara *) Zbigniew Brzinski untuk :
Menyampaikan visi nya dan sekaligus menginspirasi dan membawa yang di pimpinnya mencapai tujuan yang diinginkan – culture of cooperation.
Pribadi yang berintegritas : satu kata dan perbuatan – tindakan – role model
Pribadi yang Tangguh : menghadapi tantangan – risiko yang mungkin menghadang.
Pribadi Pembelajar – wawasan nya up to date
(Red B-Teks/ Been De Haan)
Leadership In House Training CSL
Views: 3