Imbas Menurunnya Permintaan Pasar Eropa, Pabrik Sepatu Puma Siap-siap PHK 600 Karyawan
BULETIN TEKSTIL.COM/ Jakarta – Lambat laun dampak perang Rusia – Ukraina sudah mulai dirasakan dunia industri, bukan hanya industri Tekstil khususnya garmen domestik, kali ini pabrik sepatu Puma terkena imbas juga.
PT Horn Ming Indonesia selaku produsen sepatu merek ternama Puma yang berada di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, akan memberhentikan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 600 orang pekerja di perusahaan tersebut. Rencana pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan itu disampaikan secara resmi perusahaan melalui surat pemberitahuan bernomor 023/HR/V/2023 tanggal 8 Mei 2023 kepada pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang.
Rudi Hartono selaku Kepala Disnaker Kabupaten Tanggerang mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi akan adanya PHK kepada 600 karyawan Pt. Horn Ming Indonesia.
“produsen sepatu merek ternama di dunia tersebut tengah mengambil langkah efisiensi dengan memecat 600 orang dari jumlah total keseluruhan 2.400 karyawan,” Ungkap Rudi.
Pemberhentian kerja ratusan karyawan sepatu Puma tersebut dilakukan lantaran perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor produk sepatu tersebut mengalami penurunan produksi sehingga memengaruhi tenaga kerjanya.
“Alasannya karena sepinya orderan akibat terdampak efek pasar Eropa lesu setelah perang Ukraina dan Rusia,” katanya.
Disnaker Kabupaten Tangerang akan melakukan verifikasi atas pengajuan surat pengurangan jumlah tenaga Kerja PT Horn Ming Indonesia itu, guna memastikan para pekerja yang terdampak PHK mendapat pemenuhan hak mereka sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan atau PP Nomor 35 Tahun 2021.
“Rencana besok kita bakal mendatangi perusahaan itu untuk memverifikasi atas pengajuan PHK. Ini ditujukan agar semua hak-hak pekerja itu sesuai aturan yang ada,” ucapnya.
Ia menuturkan, gelombang PHK pada industri padat karya bukan hanya kali pertama terjadi di Kabupaten Tangerang. Dalam satu tahun ini sudah banyak pekerja terkena dampak yang sama.
Salah satunya seperti terjadi di PT Tuntex Garment, produsen pakaian olah raga merk Puma yang tutup pada April 2023 akibat pemberhentian produksi yang berdampak pada 1.200 karyawan terkena PHK.
“Kalau soal pemutusan kerja ini kami tidak bisa hindari. Karena itu tergantung dari kemampuan perusahaan masing-masing. Hanya kami berharap mudah-mudahan tidak ada lagi gelombang PHK ini,” tuturnya.
Sebelumnya menurut Kepala Disnaker Kota Tanggerang Ujang Hendra Gunawan mengatakan bahwa tahun ini juga perusahaan sepatu merek Adidas PT Panarub Industry di Kota Tangerang sudah lebih dulu memecat 1.214 pegawainya.
“Penerapan PHK itu memang sudah direncanakan pihak Panarub sejak tahun lalu, dengan jumlah total pegawai yang di PHL sebanyak 2.000 orang sejak awal Tahun 2023,” ujar Ujang Hendra Gunawan
PT Panarub telah menyelesaikan semua yang harus dibayarkannya kepada pegawai terdampak PHK.
“Selama ini memang mereka melaporkan sudah menyelesaikan semuanya, terbukti dengan tidak adanya laporan kaitan dengan permasalahan hubungan industrial,” tuturnya.
Menurut Ujang, pihaknya masih terus mengantisipasi terkait pengangguran bertambah di Kota Tangerang melalui berbagai program pelatihan.
“Kami juga sudah menandatangani dengan beberapa perusahaan berkaitan pelatihan yang langsung, setelah pelatihan mereka diterima ditempat pekerjaan itu,” pungkasnya.
(Red B-Teks/Ly)
Hits: 31
Pingback: EDISI Ke 30 Buletintekstil.com - BULETIN TEKSTIL