WARTA DUNIA

BULETIN TEKSTIL.COM / Jakarta

Jepang

Para peneliti di Japan’s Riken Centre for Sustainable Resource Science telah menemukan komponen struktur kunci dalam pembentukan serat sutera laba-laba yang mempunya kekuatan dan elastisitas yang tinggi.

Dalam penelitian ini mereka secara genetika melakukan modifikasi bakteri untuk memproduksi protein sutera pada jaring laba-laba. Mereka menggunakan Advanced Imaging Technique untuk menganalisis pola berulang dalam larutan protein yang terbentuk.

“Sutra laba-laba adalah bahan yang luar biasa, karena sangat kuat tetapi tidak mengandung zat berbahaya dan mudah terurai secara hayati, sehingga tidak menimbulkan limbah pada lingkungan,” kata pemimpin peneliti Keiji Numata. “Kami berharap penemuan ini akan membantu memungkinkan terciptanya sutera buatan yang bermanfaat bagi masyarakat.”

Amerika Serikat

Levi Strauss & Co (LS&Co) melaporkan pendapatan bersih sebesar US$1,7 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada 28 November, menandai kenaikan 22% dari periode tahun sebelumnya dan peningkatan 7% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019. Laba bersih sebesar $ 153 juta dengan pendapatan bersih sebesar $ 170 juta, naik dari $ 81 juta tahun lalu dan $ 108 juta dari kuartal keempat pra-pandemi.

Vietnam

Perdagangan Vietnam-Australia mencapai US$12,4 pada tahun 2021, meningkat 50% dibandingkan dengan tahun 2020. Garment Vietnam menunjukkan peningkatan nilai ekspor ke Australia sebesar 42,23%, yang menempatkan Vietnam sebagai 12 besar eksportir garmen yang masuk ke Australia. Ekspor produk kulit dan sepatu, permesinan dan suku cadang juga meningkat dengan nilai yang cukup besar.

Korea Selatan

Perusahaan apparel Korea Selatan Hansae Co. akan membangun pabrik kedua di Myanmar untuk memperkuat daya kompetitif globalnya dalam menghadapi tantangan menguatnya mata uang mereka dan emakin mahalnya harga bahan baku. Hansa memproduksi pakaian untuk mensuplai brand terkenal Dunia seperti Nike dan GAP.

Didirikan pada tahun 1982, Hansa memiliki 17 pabrik di enam negara yaitu: Vietnam, Nicaragua, Guatemala, Indonesia, Myanmar dan Haiti.

Kanada

Secara historis, Kanada pernah menjadi salah satu pemain besar di pasar tekstil Dunia. Pada saat harga tekstil dari negara-negara berkembang memasuki pasar TPT Dunia dengan harga yang lebih murah maka industri tekstil Kanada tidak mampu lagi untuk bersaing.

Pada awal abad kedua puluh satu negara ini mempekerjakan lebih dari 170.000 orang di industri tekstil, tetapi sekarang hanya sekitar 18.000 pekerja, menunjukkan penurunan drastis.
Semula industri tekstilnya pada tekstil konvensional dan mengekspornya ke Amerika Serikat, dengan bangkitnya industri TPT Amerika maka kembali industri tekstil Kanada terpukul.

Adanya trend peningkatan demand atas technical textile dan adanya tuntutan konsumen atas green textile yang mempersyaratkan proses produksi yang ramah lingkungan telah memberi harapan baru bagi pengusaha tekstil Kanada untuk mengisi segmen pasar ini.

India

Industri tekstil India diharapkan dapat menarik investasi sekitar $120 miliar pada tahun 2024-2025 dan menciptakan lapangan kerja sekitar 35 juta orang. Ekspor juga diperkirakan akan meningkat.

Pemerintah India telah membuat beberapa kebijakan promosi ekspor untuk sektor tekstil, yang diharapkan akan meningkatkan nilai ekspor India dari $39 miliar saat ini menjadi $300 miliar pada tahun 2024-2025. Ini juga memungkinkan masuknya penanaman modal asing sebesar US$ 1,44 milyar. Disamping itu pemerintah India merecanakan untuk memberikan dorongan berupa insentif bagi produsen serat buatan, dan produsen technical textile.

(Red B-Teks/Indra Ibrahim)

Visits: 26

One thought on “WARTA DUNIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *